Isa Alaihisalam
Isa (bahasa Arab: عيسى, `Īsā;
Essa; sekitar 1 - 32M) adalah nabi penting dalam agama Islam dan
merupakan salah satu dari Ulul Azmi. Dalam Al-Qur'an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa
al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah
kepada Bani Israil di Palestina.
Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga.
Kata Isa ini diperkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa. Yesus Kristus adalah nama yang umum digunakan umat Kristen untuk menyebutnya, sedangkan orang Kristen Arab menyebutnya dengan Yasu' al-Masih (bahasa Arab: يسوع المسيح).
Kemudian, ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah dengan sebutan Ruhullah dan Kalimatullah. Karena Isa dicipta dengan kalimat Allah "Jadilah!", maka terciptalah Isa, sedangkan gelar ruhullah artinya ruh dari Allah karena Isa langsung diciptakan Allah dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran.
Narasi Qur'an tentang Isa dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya. Kemudian Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah.
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)"
Dikisahkan pula bahwa selama Isa berada didunia, ia tidak menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah kelangit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Isa akan menikah dengan salah satu umat Muhammad ketika ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir zaman.
Wujud
Dalam buku dikatakan bawa wujud fisik Isa digambarkan oleh Muhammad yaitu, rambutnya terbelah dua, wajahnya tampan, kulitnya putih agak kemerah-merahan. Muhammad bertemu dengan Isa, ketika ia sedang dalam Isra Mi'raj ke Sidrat al-Muntahā, dilangit kedua yang disebut sebagai Al-Maa'uun.
Kelahiran
Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah diceritakan sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur'an. Menurut kisah di Al-Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh malaikat Jibril. Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan diberikan calon anak yang bernama Isa, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu Jibril menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allah, yang ingin membuat dia sebagai tanda untuk manusia dan rahmat dari-Nya. Seperti halnya dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Pembicaraan mereka terekam dalam salah satu surah di dalam Al-Qur'an
Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga.
Kata Isa ini diperkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa. Yesus Kristus adalah nama yang umum digunakan umat Kristen untuk menyebutnya, sedangkan orang Kristen Arab menyebutnya dengan Yasu' al-Masih (bahasa Arab: يسوع المسيح).
Kemudian, ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah dengan sebutan Ruhullah dan Kalimatullah. Karena Isa dicipta dengan kalimat Allah "Jadilah!", maka terciptalah Isa, sedangkan gelar ruhullah artinya ruh dari Allah karena Isa langsung diciptakan Allah dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran.
Narasi Qur'an tentang Isa dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya. Kemudian Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah.
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)"
Dikisahkan pula bahwa selama Isa berada didunia, ia tidak menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah kelangit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Isa akan menikah dengan salah satu umat Muhammad ketika ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir zaman.
Wujud
Dalam buku dikatakan bawa wujud fisik Isa digambarkan oleh Muhammad yaitu, rambutnya terbelah dua, wajahnya tampan, kulitnya putih agak kemerah-merahan. Muhammad bertemu dengan Isa, ketika ia sedang dalam Isra Mi'raj ke Sidrat al-Muntahā, dilangit kedua yang disebut sebagai Al-Maa'uun.
Kelahiran
Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah diceritakan sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur'an. Menurut kisah di Al-Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh malaikat Jibril. Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan diberikan calon anak yang bernama Isa, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu Jibril menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allah, yang ingin membuat dia sebagai tanda untuk manusia dan rahmat dari-Nya. Seperti halnya dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Pembicaraan mereka terekam dalam salah satu surah di dalam Al-Qur'an
"Jibril berkata; "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". (surat Maryam: 21)"
Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa antara lain
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59)
...dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam (Al Anbiyaa': 21)
|
Referensi dalam hadits
lain adalah: "Ketika setiap manusia lahir. Setan menyentuh seorang bayi di
kedua sisi tubuh dengan dua jarinya, kecuali Isa, putera Maryam, Setan mencoba
menyentuhnya tetapi gagal, karena dia hanya menyentuh plasentanya saja."[2]Setelah Isa berada di
dalam rahim Maryam, ia lalu mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat
di sebelah timur. Disana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma.
Isa kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian, untuk mengguncangkan
pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan, dan juga untuk menghilangkan
rasa takut Maryam dari lingkungan sekelilingnya Maryam berzinah, kemudian
Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru lahir itu, maka Isa pun menjawab
“
|
Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia
memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi; dan Dia
menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka.. (Maryam: 30-32)
|
”
|
Menurut al-Tabari, hal ini disebabkan karena doa Maryam: "Aku berlindung kepada-Mu, untuk dia dan keturunannya dari setan yang terkutuk."
Misi sebagai nabi
Menurut teks-teks Islam, Isa diutus kepada Bani Israil, untuk mengajarkan tentang ke-esaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Muslim percaya Isa telah dinubuatkan dalam Taurat, membenarkan ajaran-ajaran nabi sebelumnya. Isa digambarkan juga dalam ajaran Islam, memiliki mukjizat sebagai bukti kenabiannya, seperti berbicara sewaktu masih bayi dalam peraduan, memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena lepra, menyembuhkan orang tuna netra, membangkitkan orang mati dan meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya. Beberapa kisah menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya[3] pernah bertemu dengan Isa di sungai Yordan, sewaktu Yahya pergi ke Palestina.
Sungai Yordan tempat dimana Isa bin Maryam pernah bertemu dengan Yahya bin Zakariyya. menurut beberapa kisah.
Beberapa ayat dari Al Qur'an yang menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:
“
|
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku
ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang
nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada,
dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti
kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka,
dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada
hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah
Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka
berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai
anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya
berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam:
30-35)
|
”
|
“
|
...dan tatkala Isa datang membawa
keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa
hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih
tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku".
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini
adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat)
di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim
yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). (Az Zukhruf: 63-65)
|
”
|
“
|
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang
rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya
seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan
bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami),
kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan
ayat-ayat Kami itu). (Al Maa'idah: 75)
|
”
|
“
|
...dan (ingatlah) ketika Allah
berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada
manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?".
Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa
yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah
Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang
ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang
ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang
Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka,
selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku,
Engkau-lah yang mengawasi mereka, dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas
segala sesuatu. (Al Maa'idah:
116-117)
|
Isa dan Ruhul Qudus
Qur'an juga
menceritakan perihal Isa yang diberikan kekuatan dengan ruh
kudus oleh Tuhan.
“
|
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian
(dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah
berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya
beberapa derajat, dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan
Ruhul Qudus, dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan
orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada
mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di
antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki,
tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang
dikehendaki-Nya. (Al Baqarah: 253)
|
”
|
“
|
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan:
"Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di
waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan
manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di
waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah
pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung
dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi
burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu
menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang
berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan
orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di
waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di
kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang
kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang
nyata". (Al Maa'idah: 110)
|
”
|
Isa tidak dibunuh ataupun disalib
Al-Qur'an menerangkan
dalam surat An Nisaa':157 bahwa Isa tidaklah dibunuh maupun disalib oleh
orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan
rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa.
“
|
...dan karena ucapan mereka:
"Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, rasul
Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi
mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa. (An Nisaa': 157)
|
”
|
Isa diangkat ke langit
Muslim menyangkal
adanya penyaliban dan kematian atas diri Isa ditangan musuhnya. Al-Qur'an
menerangkan Yahudi mencari dan membunuh Isa, tetapi mereka tidak berhasil
membunuh dan menyalibkannya. Isa diselamatkan oleh Allah dengan jalan diangkat
ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah yang tahu tentang hal
ini. Al Qur'an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.
“
|
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah
mengangkat Isa kepada-Nya, dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An
Nisaa':158)
|
”
|
Ramalan dan misi Isa di akhir zaman
Turun kembali ke bumi
Dari keterangan hadist
Muhammad diceritakan bahwa menjelang hari kiamat/akhir zaman Isa akan di
turunkan oleh Allah dari langit ke bumi.[6]Peristiwa
itu tergambar dari hadist berikut:
·
“Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan
sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah
melihatnya, maka ketahuilah; bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan
tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua
lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan
air waulupun ia tidak basah.”
·
“Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam
dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat,sehingga turunlah Isa
bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi): “Kemarilah dan imamilah
salat kami”. Ia menjawab: ”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai
pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan
Allah kepada ummat ini (ummat Islam).”
·
“Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan
dikumandangkanlah salat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam
salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab: ”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu
dan hendaklah ia yang mengimami salat kamu”.
Menurut Islam, hal
pertama yang dilakukan Isa setelah turun dari langit adalah menuaikan salat
sebagaimana yang dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Isa akan menjadi makmum
dalam salat yang di imami oleh Imam Mahdi.
Adapun lokasi turunnya
Isa dijelaskan oleh Muhammad dalam sebuah hadist berikut:
·
“Isa ibnu Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al
Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik.”[9]
Kedatangan Isa akan
didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi kedzaliman, kesengsaraan &
peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan
Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal
yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya
selama 40 hari, maka Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas dajjal.
Membunuh Dajjal
Turunnya Isa ke bumi
mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala
penyimpangan agama ,ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua
musuh-musuh Allah.
·
Dikisahkan setelah Isa selesai menunaikan salat, ia berkata:
"Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk
menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal." Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia
(Isa) dilihat oleh dajjal yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia
adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana,
bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu Isa dilihat oleh dajjal,
dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di dalam air. Kemudian dajjal
melarikan diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di
Palestina. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur
seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya: "Sesungguhnya
aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan." Lalu Isa menombak
dan membunuhnya, maka Isa memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya.
Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi, bahwa dajjal
bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal (dajjal mengaku sebagai
tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Isa.
Menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj
Salah satu tugas besar
dia setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah
Ya’juj dan Ma’juj.[10]
·
Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar
dan menyeluruh, tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka
pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun
untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka.[11]
·
Maka saat mereka telah keluar (dari dinding tembaga yang mengurung mereka
sejak zaman raja Zulkarnain) maka Allah berkata kepada Isa ibnu Maryam:
”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak
mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu
ke Thur (Thursina)”
·
Di Thur terkepunglah Nabiallah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga
sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah
‘Isa dan para sahabatnya, menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun
dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka.
Kemudian Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah, maka Allah
mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka
sesuai dengan kehendak Allah, kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak
meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi
sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.”
Dahsyatnya fitnah
Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist rasulullah sebagai berikut:
·
Dinding Ya'juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua
manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
“
|
...dan mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat-tempat yang tinggi. (Al Anbiyaa' 21:96)
|
”
|
Maka mereka akan
menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke
kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil
binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj)
meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah
sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika
sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka
mereka berkata: "Dulu di sini pernah ada air", dan apabila tidak ada
lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng,
maka berkatalah salah seorang dari mereka: "Mereka-mereka penduduk bumi
sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian
salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut
kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah.
Maka tatkala mereka
sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus ulat ke
pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi
harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum
Muslim berkata: "Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk
kami berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita
ini?" maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap)
bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam
keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka
laki-laki tersebut menyeru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan
musuhmu", maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan
melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput
tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak
tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah
dipotong.”
Menjadi pemimpin yang adil
Menurut suatu riwayat,
Isa setelah turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40
tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana yang diceritakan
dalam hadist berikut:
·
“Demi yang diriku berada ditangan-Nya, sesungguhnya
Ibnu Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil,
maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan
harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu
kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.”
Menunaikan ibadah haji
Diceritakan dalam
sebuah hadist bahwa Isa akan melaksanakan haji.
·
”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya, sesungguhnya
Ibnu Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan
haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.”[15]
Isa akan wafat
Setelah Isa menjadi
pemimpin yang adil di akhir zaman, Allah akan
mewafatkan dia. Hanya Allah saja yang tahu kapan dan dimana Isa akan
diwafatkan. Setelah wafatnya Isa Al-Masih kemudian dunia akan mengalami kiamat.
Dalam berdakwah, Isa
didampingi para pengikutnya yang disebut al-Hawâriyyûn, yang
jumlahnya 12 orang, sesuai dengan jumlah suku (sibith) Bani Israil, sehingga masing-masing hawari ini
ditugaskan untuk menyampaikan risalah Injil bagi masing-masing suku Bani
Israil. Namun nama-nama hawari tersebut tidaklah disebutkan di dalam Al-Quran.
Kisah para sahabat Isa ini terdapat dalam surat Al-Mâ'idah: 111-115 dan surat
Ãli-'Imrân: 52. Dalam surat tsb diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta
Isa untuk menurunkan makanan dari langit. Nama surat Al-Maidah yang berarti
makanan diambil karena mengandung kisah ini. Kejadian turunnya makanan dari
langit ini makin menambah ketebalan iman para pengikut Isa
Kepercayaan dasar
Islam tentang Isa
Isa disebutkan dengan
banyak nama di dalam Al-Quran. Sebutan yang paling umum adalah "Isa bin
Maryam" (Isa putra Maryam), kadang-kadang diawali dengan julukan lain. Isa
juga diakui sebagai seorang nabi dan utusan (rasul)
Allah. Istilah wadjih ("patut dihargai dalam dunia ini dan
selanjutnya"), mubārak ("diberkati" atau
"sumber manfaat bagi orang lain"), `abd-Allah (hamba
Allah) adalah semua yang digunakan dalam Al-Qur'an dalam memberikan
nama/julukan kepada Isa.
Nama lain yang sering disebutkan
adalah Al-Masih, yang diterjemahkan ke "Mesias". Islam menganggap semua nabi,
termasuk Isa, sebagai manusia biasa dan tanpa berbagi dalam Ketuhanan, sehingga
tidak sama dengan konsep Kristen tentang Mesias. Muslim menjelaskan penggunaan
kata Masih dalam Al Qur'an sebagai merujuk kepada Isa, yaitu
status sebagai seorang yang diurapi dan merupakan bentuk pujian, dengan
mukjizatnya antara lain ialah dapat menyembuhkan orang sakit dan menyembuhkan
mata orang buta. Ayat Qur'an juga menggunakan istilah kalimatullah (yang
berarti "firman Tuhan") sebagai penjelasan tentang Isa, yang mengakui
dirinya sebagai sebagai utusan Allah, dan berbicara atas nama Allah.
Ajaran Islam
menganggap Isa hanya sebagai utusan Allah saja. Kepercayaan yang menganggap Isa
sebagai Allah atau Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik(mengasosiasikan makhluk sama dengan
Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep
Keesaan Tuhan (tauhid).
Islam melihat Isa
sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui
kepatuhan manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah
saja. Dengan demikian, Isa dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian menolak
konsep trinitas dalam Ketuhanan Kristen, seperti
juga konsep tentang Ketuhanan Yesus.
Pendahulu Muhammad
Muslim meyakini bahwa Isa adalah sebagai
seorang nabi pendahulu Muhammad, dan menyatakan
bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para
nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat Al-Qur'an, di mana Isa menyatakan tentang
seorang rasul yang akan muncul setelah dia, yang bernama Ahmad. Islam
mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad. Muslim juga berpendapat bahwa bukti Isa
telah memberitahukan tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir ada di dalam
kitabnya.
Suatu argumentasi dari pakar muslim menyatakan bahwa kata bahasa Yunani parakletos, yang berarti "penghibur" yang diramalkan akan datang dalam Injil Yohanes, sesungguhnya adalah kata periklutos, yang berarti "termasyhur, agung, terpuji". Kata terakhir ini dalam bahasa Arab dianggap sebagai Ahmad, atau Muhammad, diperkuat dengan sebuah dalil al-Qur'an, yang berbunyi:
Suatu argumentasi dari pakar muslim menyatakan bahwa kata bahasa Yunani parakletos, yang berarti "penghibur" yang diramalkan akan datang dalam Injil Yohanes, sesungguhnya adalah kata periklutos, yang berarti "termasyhur, agung, terpuji". Kata terakhir ini dalam bahasa Arab dianggap sebagai Ahmad, atau Muhammad, diperkuat dengan sebuah dalil al-Qur'an, yang berbunyi:
“
|
...dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (A-Shaf 61:6).
|